Apa itu kanker payudara?
Kanker payudara merupakan penyakit dimana sel-sel payudara tumbuh tidak terkendali yang biasanya berawal mula dari lobulus atau duktus. Kanker ini merupakan kanker yang paling umum pada wanita.
Bagaimana epidemiologi kanker payudara?
Menurut data World Health Organization (WHO) Global Cancer Observatory tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 2.261.419 kasus terdata. Data yang sama menunjukkan bahwa kanker payudara wanita telah melampaui kanker paru-paru sebagai kanker yang paling sering didiagnosis di tahun 2020. Tidak jauh berbeda, pada tahun 2018, kasus kanker terbanyak di Indonesia adalah kanker payudara (sebanyak 58.256 kasus, meliputi 16,7% dari kasus kanker yang ada) dengan angka kejadian kanker payudara 42,1 per 100.000 orang dan angka kematian mencapai rata-rata 17 per 100.000 orang.
Apa saja faktor-faktor yang meningkatkan risiko kanker payudara?
Faktor risiko yang dapat dihindari:
- Tidak aktif secara fisik atau jarang berolahraga;
- Terapi hormon;
- Tidak menyusui;
- Konsumsi alkohol, rokok, dan makanan berlemak;
- Peningkatan berat badan yang bermakna pada saat paska menopause;
- Pemakaian kontrasepsi oral dalam waktu lama
Faktor risiko yang tidak dapat dihindari:
- Usia lanjut;
- Riwayat kanker payudara;
- Menarche atau menstruasi pertama pada usia relatif muda (kurang dari 12 tahun);
- Menopause atau mati haid pada usia relatif lebih tua (lebih dari 50 tahun);
- Riwayat radiasi pada daerah payudara/dada;
- Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2.
Bagaimana patogenesis kanker payudara?
- Fase inisiasi
- Keadaan sel dalam genom berubah secara permanen karena kerusakan DNA atau dalam kata lain terjadi mutasi genetik menyebabkan sel-sel menjadi tumbuh lebih cepat daripada sel-sel normal di sekitarnya.
- Berlangsung antara 1 hingga beberapa hari
- Fase promosi
- Mekanisme epigenetik, sel-sel yang rusak akan berkembang menjadi tumor pra-ganas.
- Dapat berlangsung selama 10 tahun
- Fase progression
- Dihasilkan klon sel tumor baru dengan aktivitas pembelahan terus menerus, ganas, berkembang biak, menyerang jaringan di sekitarnya, dan kemudian menyebar ke lokasi lain.
Bagaimana stadium-stadium pada kanker payudara?
Berdasarkan data yang didapatkan dari PERABOI (Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia) pada Tahun 2003, didapatkan data prognosis daya tahan hidup penderita Kanker Payudara (survival rate) per stadium sebagai berikut :
- Stadium 0 : 10-years survival ratenya 98% (nonpalpable breast cancer yang terdeteksi oleh Mammografi/ USG)
- Stadium I : 5-years survival ratenya 85%
- Stadium II : 5-years survival ratenya 60-70%
- Stadium III : 5-years survival ratenya 30-50%
- Stadium IV : 5-years survival ratenya 15%
Apa saja tipe-tipe kanker payudara?
- Ductal carcinoma in situ (DCIS)
DCIS tumbuh di saluran air susu tetapi tidak menyebar ke jaringan sekitarnya dan digolongkan sebagai kanker stadium awal yang masih mudah diobati.
- Lobular carcinoma in situ (LCIS)
LCIS adalah kanker yang tumbuh di kelenjar penghasil air susu.
- Invasive ductal carcinoma (IDC)
IDC adalah jenis kanker yang tumbuh di duktus dan bisa menyebar ke jaringan sekitarnya, bahkan ke area tubuh yang lain.
- Invasive lobular carcinoma (ILC)
ILC adalah tipe kanker yang awalnya tumbuh di kelenjar air susu, tapi kemudian menyebar ke jaringan di sekitarnya, melalui darah, ataupun saluran getah bening.
Apa saja gejala-gejala kanker payudara?
- Timbul benjolan di payudara dan/atau sekitar ketiak, umumnya bisa terdeteksi ketika berukuran 2-3 cm
- Bagian payudara bengkak serta adanya ritasi/lesung pada kulit payudara. Bentuk pembengkakan payudara dapat terlihat seperti pada gambar berikut:
- Payudara terasa nyeri.
- Keluar cairan selain ASI dari puting.
Bagaimana metode-metode skrining dan diagnosis kanker payudara?
- Mammogram
Mammogram adalah rontgen payudara dosis rendah. Mammogram secara teratur dapat membantu menemukan kanker payudara pada tahap awal, saat pengobatan paling berhasil. Mammogram sering dapat menemukan perubahan payudara yang bisa menjadi kanker bertahun-tahun sebelum gejala fisik berkembang.
2. SADANIS
SADANIS atau Pemeriksaan Payudara Klinis adalah pemeriksaan deteksi kanker payudara yang dilakukan pada pelayanan kesehatan seperti klinik, polinikik, atau klinik khusus ginekologi. Pemeriksaan ini dianjurkan untuk wanita dengan usia rentan terkena kanker payudara dan dilakukan satu kali dalam setahun. Pada perempuan berusia di atas 40 tahun, dilakukan SADANIS setiap tahun.
3. SADARI
SADARI memiliki kepanjangan Pemeriksaan Payudara Sendiri adalah adalah metode paling mudah dalam deteksi kanker payudara. Selain gratis, pemeriksaan ini sesuai namanya dapat dilakukan secara mandiri. SADARI dapat dilakukan pada:
- Wanita berusia produktif (sejak umur 20 tahun): setiap bulan pada hari ke 7-10 dari siklus menstruasi dimana kondisi payudara sudah stabil (tidak membengkak atau nyeri).
- Wanita yang sudah menopause: setiap bulan pada tanggal yang sama.
Bagaimana metode-metode pengobatan yang bisa dilakukan pada kanker payudara?
- Pembedahan
Pembedahan atau pengangkatan payudara adalah salah satu terapi yang paling umum. Selain sebagai bentuk terapi, di beberapa negara pengangkatan payudara juga menjadi metode prevensi atau pencegahan dari terjadinya kanker payudara.
2. Radioterapi
Terapi ini menggunakan sinar X (x-ray) untuk membunuh sel sel kanker. Metode ini biasanya dikombinasikan dengan lumpektomi (tetapi tidak bersamaan dengan mastektomi).
3. Kemoterapi
Terapi ini adalah dengan pemberian obat baik dengan cara diminum maupun disuntikan dengan tujuan membunuh, mengontrol pertumbuhan, atau menurunkan aktivitas sel kanker pada jaringan payudara.
4. Terapi hormon
Terapi ini bertujuan untuk mengontrol dan memberhentikan produksi estrogen yang akan terus memperparah kondisi. Pemberian terapi hormon ini juga akan mempengaruhi tubuh secara sistemik.
5. Terapi target
Terapi ini akan menargetkan khusus pada sel-sel kanker dengan karakteristik yang spesifik. Terapi ini juga bisa menimbulkan efek sistemik.
Bagaimana kontribusi yang telah dilakukan oleh Pemerintah dalam menunjang pencegahan dan pengobatan kanker payudara?
- Skrining kanker payudara
Program BPJS Kesehatan akan mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan dan melakukan pemetaan peserta wanita sudah menikah dan berisiko kanker payudara.
2. Pengobatan kanker payudara
Pengobatan kanker payudara telah menjadi program BPJS Kesehatan dengan menanggung biaya kemoterapi dan radioterapi.