Kesehatan mental adalah kondisi kesejahteraan psikologis yang memungkinkan seseorang untuk menghadapi tekanan hidup dan menjalani kehidupan sehari-hari secara produktif. Kondisi ini mencakup kemampuan mengelola emosi, berpikir jernih, dan membangun hubungan sosial yang positif. Sebaliknya, gangguan kesehatan mental dapat berdampak buruk pada kehidupan, termasuk hubungan sosial, performa akademik, dan produktivitas kerja. Berbagai faktor seperti trauma masa kecil, stres berkepanjangan, kekerasan dalam rumah tangga, hingga faktor genetik dapat memengaruhi kesehatan mental. Data dari Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan bahwa sekitar satu dari sepuluh orang di Indonesia mengalami gangguan mental. Berdasarkan Riskesdas 2018, lebih dari 19 juta orang di atas usia 15 tahun menghadapi gangguan mental emosional, dengan lebih dari 12 juta orang mengalami depresi. Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey 2022 mencatat bahwa 34,9 persen remaja di Indonesia memiliki masalah mental, namun hanya 2,6 persen yang mengakses layanan konseling.
Manajemen stres menjadi salah satu strategi penting dalam menjaga kesehatan mental. Dengan teknik dan strategi yang tepat, manajemen stres dapat membantu individu tetap fokus, meningkatkan produktivitas, dan menjaga hubungan sosial yang sehat. Namun, banyak individu di masyarakat yang belum menyadari pentingnya manajemen stres atau tidak tahu cara mengelolanya dengan efektif. Edukasi menjadi salah satu langkah penting untuk meningkatkan kesadaran ini. Dalam rangka memperingati World Mental Health Day (WMHD) 2024, SCOPH CIMSA Universitas Jember mengadakan kegiatan bertajuk BALANCE (Burnout and Anxiety-Less Through Awareness, Nurturing, and Coping Expertise). Kegiatan ini meliputi pelatihan awal pada 18 Oktober 2024, seminar dan workshop pada 20 Oktober 2024 di Fakultas Kedokteran Universitas Jember, serta kampanye media sosial dan siaran radio.
Seminar dan workshop ini membahas manajemen stres dan pencegahan burnout dengan menghadirkan Dr. KJ dan Yumna, M.Psi dari Asosiasi Psikologi Jember sebagai pembicara. Selain itu, para peserta diajak mengikuti workshop melukis tote bag sebagai salah satu cara kreatif untuk mengatasi stres. Kampanye media sosial dilakukan melalui unggahan infografis di Instagram CIMSA UNEJ, sedangkan acara ditutup dengan siaran radio untuk memperluas jangkauan edukasi kepada masyarakat. Melalui kegiatan ini, SCOPH CIMSA UNEJ berharap dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman mahasiswa serta masyarakat umum tentang pentingnya kesehatan mental dan manajemen stres sebagai bagian dari gaya hidup yang sehat dan produktif.