STANDING COMMITTEE ON PUBLIC HEALTH

1. Latar belakang SCO

Pada tahun 1952, mahasiswa kedokteran yang tergabung dalam IFMSA membentuk SCOSH (Standing Committee on Students’ Health). Alasan utama dibentuknya SCOSH adalah adanya keinginan kuat untuk berpartisipasi aktif dalam rangka tindakan pencegahan dan pembuatan kebijakan yang menyangkut masalah kesehatan. Kemudian di tahun 1963 berubah menjadi SCOH (Standing Committee on Health) karena dirasa bukan hanya mengutamakan students’ health. Alasan lain adalah jumlah serta pembagian ranah kerja Standing Committee di IFMSA dahulu belum seperti sekarang, sehingga dianggap perlu untuk lebih general dan mencakup semua ranah. Pada akhirnya, di tahun 1983, SCO ini kembali berubah nama menjadi SCOPH (Standing Committee on Public Health), nama yang kita kenal hingga kini. Pada tahun 1999 SCOPH masuk pertama kali di Indonesia tepatnya di Semarang, Jawa Tengah. Kemudian saat CIMSA berdiri pada 6 Mei 2001, SCOPH menjadi bagian dari CIMSA yang merupakan afiliasi dari IFMSA.

2. Visi & Misi

Visi

Standing Committee on Public Health bekerja untuk kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan pengetahuan, keterampilan, dan kesempatan untuk hidup sehat secara fisik, mental, dan sosial.

Misi

1. Melakukan usaha promosi, edukasi, dan prevensi di bidang kesehatan masyarakat.
2. Meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang isu-isu global kesehatan masyarakat.
3. Melakukan advokasi untuk kebijakan kesehatan sebagai suara mahasiswa kedokteran Indonesia.
4. Melakukan pelatihan untuk mahasiswa kedokteran sebagai tenaga kesehatan profesional di masa depan.
5. Bekerja sebagai sebuah tim dan berkolaborasi dengan organisasi kesehatan masyarakat eksternal.

3. Fokus Area

a. Health Promotion

Berkaitan erat dengan tujuan SCOPH dalam memberlakukan usaha preventif dan promotif dalam membangun kesehatan masyarakat. Melalui berbagai aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan awareness publik, memberikan edukasi, maupun memberikan pelatihan kepada masyarakat terkait berbagai macam isu kesehatan masyarakat sebagai bentuk prevensi CDs dan NCDs dan upaya pelaksanaan gaya hidup sehat.
b. Social and Environmental Determinants of Health (SDH)
Merupakan seluruh elemen di sekitar manusia dimana mereka lahir, hidup, tumbuh, bekerja, dan bertambah tua. SCOPH memandang konsep kesehatan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan berupaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan melihat berbagai sisi.

c. Universal Health Coverage
Berdasar dari Goal SDGs nomor 3 untuk mencapai health for all, SCOPH melalui aktivitasnya berupaya untuk mencapai keadaan dimana UHC dapat diterima secara merata oleh siapapun, dimanapun, dan kapanpun (health equity).

d. Health in All Policies (HiAP)
Banyaknya kebijakan yang dibuat oleh stakeholders baik di dunia maupun Indonesia, disini SCOPH berusaha memastikan seluruh kebijakan tersebut untuk dalam penyusunan sebuah kebijakan, para stakeholders harus memperhatikan aspek atau dampak kesehatan yang ditimbulkan dari kebijakan tersebut.

e. Global Health, International Health, and Public Health
SCOPH berusaha untuk mengupas isu bukan hanya isu kesehatan masyarakat, namun juga isu kesehatan internasional dan kesehatan global untuk mencapai taraf kesehatan tertinggi yaitu “One Health”.

4. Activities

a. Hari Anak Nasional
Hari Anak Nasional diperingati pada tanggal 23 Juli setiap tahunnya dan dimaknai sebagai bentuk kepedulian bangsa Indonesia terhadap perlindungan anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal. Untuk merayakan Hari Anak Nasional, SCOPH CIMSA mengadakan kampanye yang mengangkat isu mendesak terkait berbagai isu kesehatan anak terutama stunting yang merupakan masalah negara dan menjadi fokus Kementerian Kesehatan RI.

b. World Mental Health Day
World Mental Health Day dirayakan pada tanggal 10 Oktober setiap tahunnya sebagai sebuah kesempatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat umum mengenai isu-isu kesehatan mental dan memobilisasi berbagai upaya yang mendukung hal-hal terkait kesehatan mental. Peringatan ini menjadi sebuah wadah bagi semua pemangku kepentingan dan pihak yang berfokus pada isu kesehatan mental untuk membicarakan pekerjaan mereka dan apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan mental di seluruh dunia.

c. Hari Kesehatan Nasional – World Diabetes Day
Hari Kesehatan Nasional dan World Diabetes Day diperingati setiap tanggal 12 November dan 14 November sebagai pengingat publik bahwa derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya akan terwujud, apabila semua komponen bangsa berperan serta dalam. upaya peningkatan taraf kesehatan, salah satunya dalam upaya penanggulangan masalah diabetes melitus di Indonesia. Untuk memperingati HKN-WDD, SCOPH CIMSA mengadakan kampanye yang mengangkat isu terkait diabetes melitus dan penanggulangannya melalui implementasi gaya hidup sehat yang menjadi salah satu fokus Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

d. Hari Gizi Nasional
Hari Gizi Nasional diperingati setiap tahunnya pada tanggal 25 Januari yang merupakan hari penting dalam meningkatkan kepedulian dan komitmen dari berbagai pihak sebagai usaha bersama meningkatkan konsumsi gizi seimbang menuju bangsa Indonesia yang sehat dan berprestasi. Melalui kampanye Hari Gizi Nasional, SCOPH CIMSA bergerak untuk menyatakan dukungan terhadap salah satu pernyataan kebijakan CIMSA dalam bidang Non-communicable Diseases atau Penyakit Tidak Menular.

e. World Tuberculosis Day
World Tuberculosis Day diperingati setiap tahunnya pada tanggal 24 Maret yang memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dunia terkait epidemi global dari tuberkulosis dan upaya pencegahan serta pemberantasannya. Melalui kampanye World Tuberculosis Day, SCOPH CIMSA bergerak untuk menyatakan dukungan terhadap salah satu pernyataan kebijakan CIMSA dalam bidang Communicable Diseases atau Penyakit Menular.

f. World No Tobacco Day
World Tuberculosis Day diperingati setiap tahunnya pada tanggal 24 Maret yang memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dunia terkait epidemi global dari tuberkulosis dan upaya pencegahan serta pemberantasannya. Melalui kampanye World Tuberculosis Day, SCOPH CIMSA bergerak untuk menyatakan dukungan terhadap salah satu pernyataan kebijakan CIMSA dalam bidang Communicable Diseases atau Penyakit Menular.

6. Capacity Building

a. Public Health Leadership Training (PHLT)

Public Health Leadership Training (PHLT) merupakan sebuah workshop yang dibuat untuk meningkatkan kapasitas dan kesadaran mahasiswa kedokteran untuk menjadi seorang pemimpin yang harapannya dapat membantu dalam menyelesaikan masalah kesehatan di masyarakat.
Terdapat tiga core dari PHLT, yaitu:
• Leadership
• Activity Management
• Public Health Knowledge

Lulusan dari PHLT sendiri disebut dengan Public Health Leader (PHL). Dimana untuk kelulusan PHL sendiri diatur sesuai dengan guideline PHL yang sudah dibuat oleh SCOPH CIMSA.

b. PHL and PHLT-T

Public Health Leader (PHL) vs. Public Health Leadership Training-Trainer (PHLT-T)

Public Health Leader merupakan seseorang yang telah mengikuti Public Health Leadership Training yang diadakan oleh Standing Committee on Public Health (SCOPH). Baik dalam lingkup CIMSA maupun IFMSA. Seorang PHL diharapkan dapat menjadi pemimpin di lingkungannya dan membantu lokal SCOPH dalam pengembangan diri. Sedangkan, Public Health Leadership Training-Trainer merupakan seseorang yang telah mengikuti PHLT-T Online Course yang diadakan oleh SCOPH IFMSA selama kurang lebih 6 bulan dan telah lulus dari ujian yang diberikan. Selain itu PHLT-T mempunyai hak untuk menyelenggarakan PHLT dan mencetak PHL baru.

Fungsi Public Health Leader di CIMSA
• Menjadi representasi pemimpin-pemimpin yang kompeten dalam bidang kesehatan bagi Indonesia di masa depan.
• Membimbing Mahasiswa Kedokteran dan anggota CIMSA agar dapat memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam bidang kepemimpinan (leadership).
• Meningkatkan kesadaran Mahasiswa Kedokteran dan anggota CIMSA mengenai isu kesehatan masyarakat yang terjadi dan cara menyelesaikan masalah tersebut.
• Meningkatkan kemampuan Mahasiswa Kedokteran dan anggota CIMSA dalam merancang suatu aktivitas yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.
• Menjadi fasilitator dalam Public Health Leadership Training (PHLT) maupun training di lokal CIMSA ataupun tempat lain sesuai dengan kemampuan yang dimiliki yaitu terkait kepemimpinan (leadership), activity management, dan public health.

c. Sertifikasi Public Health Leader di CIMSA
. Sertifikasi CIMSA (CIMSA Certified)
. Sertifikasi IFMSA (IFMSA Certified)

7. SCO National Meeting

Indonesian Disease Today (IDT)

Indonesian Disease Today (IDT) merupakan salah satu acara berskala nasional SCOPH CIMSA yang diadakan dua tahun sekali. IDT bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan mahasiswa kedokteran, khususnya member SCOPH, terhadap masalah kesehatan yang terjadi di Indonesia. IDT juga merupakan salah satu upaya CIMSA, terkhusus SCOPH, dalam mencapai SDGs poin 3 yaitu good health and well being.

Berbeda dari national meeting lainnya, IDT mempunyai cara agar member atau delegasi dapat lebih dekat dan merasakan secara langsung kehidupan di masyarakat serta dapat menerapkan berbagai macam skill yang telah dimiliki. Hal ini ditunjang dengan 5 inti acara IDT, yaitu:
1. Grand Lecture
2. Clinical Visit
3. Social Program
4. Training
5. Community Live-in