STANDING COMMITTEE ON SEXUAL & REPRODUCTIVE HEALTH AND RIGHTS INCLUDING HIV & AIDS

1. Latar belakang SCO

Standing Committee on Sexual & Reproductive Health and Rights including HIV & AIDS (SCORA) dibentuk pada tahun 1992 dengan nama Standing Committee on AIDS and Sexually Transmitted Disease (SCOAS) memiliki keinginan untuk aktif berkontribusi dalam intervensi HIV dan AIDS, infeksi menular seksual, dan mendukung orang dengan HIV dan AIDS melalui usaha untuk mengurangi stigma dan diskriminasi. SCORA merupakan satu dari enam Standing Committees IFMSA yang merupakan badan aktivitas dari seluruh mahasiswa kedokteran di dunia. SCORA bersama member-nya telah berkembang dengan lima fokus area yang memiliki keterkaitan dengan kesehatan dan hak seksual dan reproduksi. Pada tahun 1998, SCORA berganti nama menjadi Standing Committee on Reproductive Health including AIDS (SCORA), kemudian pada tahun 2014, SCORA kembali berganti nama menjadi Standing Committee on Sexual and Reproductive Health including HIV/AIDS untuk menegaskan cakupan topik dan masalah yang SCORA targetkan sebagai dasar aktivitas yang dilakukan. Pada March Meeting 2019, nama SCORA kembali diubah menjadi Standing Committee on Sexual & Reproductive Health and Rights including HIV & AIDS, untuk menggambarkan dengan lebih baik aktivitas yang dikembangkan oleh SCORA dan memperjelas perbedaan antara HIV dan AIDS.

2. Visi & Misi

Visi

SCORA CIMSA sebagai wadah pengembangan diri dan aktivitas mahasiswa kedokteran Indonesia demi meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Indonesia di bidang seksual dan reproduksi yang memiliki dampak positif, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Misi

1. Menciptakan lingkungan mahasiswa dan masyarakat yang sadar dan peduli akan hal-hal berkaitan dengan hak kesehatan seksual dan reproduksi termasuk HIV dan AIDS.
2. Menciptakan kesempatan bagi mahasiswa kedokteran untuk bisa berkarya nyata bagi masyarakat di bidang hak kesehatan seksual dan reproduksi termasuk HIV dan AIDS.
3. Terwadahinya aktivitas mahasiswa kedokteran Indonesia di bidang hak kesehatan seksual dan reproduksi termasuk HIV dan AIDS.
4. Terciptanya pelaksanaan program hak kesehatan seksual dan reproduksi termasuk HIV dan AIDS yang selaras dengan kondisi bangsa Indonesia.
5. Melakukan upaya aktif terhadap hak kesehatan seksual dan reproduksi termasuk HIV dan AIDS melalui jalur edukasi.
6. Meningkatkan efektivitas struktural kerja SCORA CIMSA dengan
berasaskan kekeluargaan dan profesionalisme.
7. Meningkatkan rasa kepemilikan dan kekeluargaan serta profesionalitas seluruh anggota SCORA CIMSA.
8. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia SCORA CIMSA melalui sistem kaderisasi yang terstandarisasi.
9. Meningkatkan akuntabilitas SCORA CIMSA.
10. Melakukan eksplorasi, audiensi dan ekspansi kepada pihak stakeholder.

3. Fokus Area
1. Comprehensive Sexuality Education
Meningkatkan kesadaran dan kepedulian member SCORA dan masyarakat terhadap kesehatan reproduksi seksual yang dapat dicapai dengan peer education.
2. Maternal Health
Meningkatkan kesadaran dan kepedulian member SCORA untuk memfasilitasi masyarakat mengenai kesehatan ibu dan anak termasuk KB serta pelayanan antenatal care.
3. Sexual and Gender Identity
Membantu orang yang memiliki permasalahan dalam identitas seksual dan jenis kelamin dalam memerangi stigma negatif yang beredar dalam masyarakat dan mengembalikan hak-hak mereka.
4. Gender-based Violence
Bergerak melawan tindak kekerasan berbasis jenis kelamin termasuk kekerasan seksual, fisik, emosional, ekonomi, dan praktik tradisional yang berbahaya.
5. HIV and Other STIs
Bergerak aktif dalam mengeradikasi HIV/AIDS dan menghapus stigma negatif serta diskriminasi terhadap Orang dengan HIV (ODHIV).

4. Activities
1. Breast Cancer Awareness Month
SCORA setiap tahunnya merayakan Breast Cancer Awareness Month pada bulan Oktober. Pada Breast Cancer Awareness Month atau selanjutnya disingkat sebagai BCAM, SCORA fokus mengarahkan project dan campaign-nya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kanker payudara seperti membuat trivia seputar kanker payudara, menjadi wadah bagi masyarakat yang ingin bertanya seputar kanker payudara, dan edukasi masyarakat pada ground campaign.
2. World AIDS Day
World AIDS Day (WAD) diperingati setiap tanggal 1 Desember. WAD dilakukan pertama kali pada 1988 dan menjadi hari kesehatan global yang pertama kali diadakan. WAD menjadi sarana penting agar seluruh orang bersatu melawan HIV, menunjukan dukungan kepada orang dengan HIV (ODHIV), memperingati mereka yang telah meninggal karena penyakit terkait AIDS, mengingatkan publik dan pemerintah bahwa HIV belum hilang sepenuhnya, dan masih ada kebutuhan vital untuk meningkatkan dana, kesadaran, pendidikan, dan melawan stigma.
3. Sexual and Reproductive Health Awareness Day
Pada tanggal 12 Februari setiap tahunnya diperingati sebagai Sexual and Reproductive Health Awareness Day. Tahun 2021, kampanye Sexual and Reproductive Health Awareness Day pertama kali yang dirayakan oleh SCORA CIMSA sebagai momen khusus untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan seksual dan reproduksi, yang meliputi dimensi kesejahteraan fisik, emosional, mental, dan sosial. Tahun ini, kami mengusung tema besar Puberty: Understand The Changes untuk menggambarkan pentingnya pendidikan seksualitas komprehensif yang diberikan kepada remaja dalam mempersiapkan dan menghadapi perubahan fisik dan emosional terkait dengan pubertas.
4. International Women’s Day
Tanggal 8 Maret pada setiap tahunnya diperingati sebagai International Women’s Day atau Hari Perempuan Internasional. Semua dimulai pada awal tahun 1900-an, ketika banyak perempuan mulai berani bersuara mengenai tindak penindasan dan ketidakadilan yang mereka alami sebagai seorang perempuan, hingga puncaknya pada tahun 1910, Women’s Day mulai digaungkan di berbagai negara, yang mana masih terus berlanjut hingga saat ini. Pada era modern ini, International Women’s Day dirayakan sebagai wujud apresiasi atas perjuangan dan pencapaian setiap perempuan di seluruh dunia, serta sebagai bentuk dukungan bagi terwujudnya hak-hak perempuan dan kesetaraan gender. Setiap tahunnya, orang-orang dari berbagai negara, mulai dari perempuan, anak perempuan, hingga laki-laki bersama menyuarakan pendapatnya mengenai kesetaraan gender dan isu-isu berkaitan lainnya dalam peringatan International Women’s Day, melalui berbagai macam aktivitas seperti aksi turun ke jalan, talkshow interaktif, pameran karya seni, dan masih banyak kegiatan menarik lainnya.
5. World Maternal Mental Health Day
Setiap tanggal 6 Mei setiap tahunnya SCORA merayakan World Maternal Mental Health Day yang berfokus pada kesehatan Ibu dan keluarga. Kampanye ini bertujuan untuk mendukung para perempuan untuk mengidentifikasi sumber daya dan kemampuan pribadi masing- masing. Hal ini dapat meningkatkan dan mengingatkan kembali akan betapa kuatnya Ibu dalam menghadapi tantangan hidup dan mendukung untuk membesarkan buah hati.

5. Capacity Building

Local Peer Educator Training (LPET) merupakan proyek lanjutan dari NPEW. PETRA yang lulus dari NPEW bertugas untuk menyebarkan ilmu yang didapatkan dalam LPET ini. LPET ini bertaraf lokal sesuai dengan dari lokal mana PETRA berasal. Sehingga, ilmu yang diperoleh dapat disalurkan ke seluruh member dalam lokal tersebut. LPET ini terdiri dari lima tingkatan:
. Tingkatan 1 (SCORA kepada SCORA)
. Tingkatan 2 (SCORA kepada CIMSA)
. Tingkatan 3 (SCORA kepada Masyarakat Kampus)
. Tingkatan 4 (SCORA kepada Masyarakat Umum)
. Tingkatan 5 (SCORA kepada Komunitas)

6. SCO National Meeting
1. National Peer Education Workshop (NPEW)
National Peer Education Workshop (NPEW) adalah rangkaian kegiatan SCORA berskala nasional yang diadakan dua tahun sekali. Tujuan NPEW adalah menghasilkan PETRA dengan materi ranah kerja SCORA dan materi dasar training dengan penyampaian materi dalam bentuk training, small working group, dan roleplay. Pemberi materi NPEW berasal dari PETRA yang telah lulus NPEW sebelumnya.
2. Peer Education Superclass (PES)
Peer Education Superclass (PES) adalah National Meeting SCORA yang diadakan dua tahun sekali, bergantian dengan NPEW. PES dihadiri oleh PETRA yang telah lulus NPEW sebelumnya. Tujuan PES adalah meningkatkan capacity building dan meng-upgrade kompetensi PETRA. Materi yang dibawakan dalam PES mengarah kepada kebijakan pemerintah, regulasi, isu dan solusi yang dihadapi SCORA, aksesibilitas informasi, dan skill serta pengetahuan member SCORA. PETRA yang mengikuti PES adan dinobatkan sebagai advanced PETRA.